Resume Online Class With HMBC Rikrik Rizkiyana

Resume Online Class:

Ancaman Disrupsi Kecerdasan Buatan Terhadap Peran Lawyer

Oleh:

HMBC Rikrik Rizkiyana, Partner di Assegaf Hamzah & Partners

 

 

Ada beberapa media yang menyatakan bahwa masa sekarang bukan masa wabah, tapi justru masa disrupsi. Tidak ada ahli ekonomi sekalipun yang bisa menjamin krisis ini berakhir. Jangan-jangan setelah satu wilayah berakhir wabah nya, akan bergantian ke wilayah lainnya.

 

Kita dipaksa untuk menyesuaikan diri. Dipaksa untuk survive. Maka, yang menjadi pemikiran saya adalah bahwa kita, masing-masing profesi, harus menyelamatkan diri sendiri.

 

Untuk lawyering, penyesuaian sebenarnya sudah dimulai sejak lama. Evolusi dunia lawyering sudah dari tahun 2000 awal. Profesi lawyer membuat iri profesi lain.

 

Fenomena di Amerika dan Eropa banyak profesi lawyer berasal dari profesi lain.

 

Lawyer yang berasal dari ahli geografi maka dia akan menjadi sangat ahli dibandingkan lawyer yang lebih dahulu namun tidak mempunyai keilmuan khusus. Maka, ke depan lawyer akan menjadi profesi paripurna dimana orang-orang akan mengambil profesi lain terlebih dahulu setelah itu mengambil SH agar bisa jadi lawyer.

 

Maka, mungkin perubahan yang terjadi adalah dalam pemilihan jurusan di S1 dimana yang justru disarankan adalah jurusan di awal adalah yang spesifik (keilmuan spesifik) baru kemudian mengambil SH agar ketika menjadi lawyer lebih menguasai keilmuan tertentu.

 

Jadi ke depan yang dibutuhkan adalah lawyer yang punya keahlian spesifik.

 

Untuk masa disrupsi yang kita hadapi, maka perlu kita siasati.

 

Sebenarnya sudah ada perkembangan Artificial Intelligence (AI) dalam lawyering yaitu robot Ross yang bisa membuat first draft agreement. Bahkan berkas yang dibutuhkan akan lebih cepat diselesaikan daripada manusia. Nah yang bertahan adalah lawyer yang memberikan solusi bukan sekadar referensi. Maka, yang akan bertahan adalah lawyer yang spesifik bukan yang umum.

 

Banyak jasa-jasa yang bisa dilakukan oleh lembaga nirlaba seperti PAHAM, seperti jasa legal audit dalam hal HAM. Seperti perusahaan apakah mempunyai nilai-nilai yang sesuai dengan HAM, dalam pemberian hak ketenagakerjaan atau hak karyawan lainnya. PAHAM bisa memberikan sertifikasi kepada perusahaan yang mempunyak standar nilai HAM yang baik.

 

Q n A

Bagaimana menimbulkan kebutuhan akan jasa audit ham?

Dulu KPPU mencoba di awal untuk memonitor korporasi yang menguasai pangsa pasar yang besar. Salah satu yang dimonitor adalah coca cola. Lalu saya coba pendekatan kepada coca cola agar melakukan kompetisi audit yang hasilnya bisa dua (untuk internal dan eksternal).

 

Demand terhadap jasa ada dua triger nya

  1. Perilaku otoritas yang terkait HAM
  2. Kesadaran dari korporasi terkait.